Literasi bukan sekadar kemampuan membaca buku, tetapi juga keterampilan memahami informasi di tengah derasnya arus digital. Di era modern, literasi yang kuat berarti memiliki daya kritis dan kemampuan belajar sepanjang hayat.
Tantangan Literasi di Indonesia
Ada beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya literasi di Indonesia, antara lain:
-
Akses terbatas – di kota besar perpustakaan cukup banyak, tetapi di daerah pelosok sarana membaca masih minim.
-
Distraksi digital – media sosial sering lebih menarik dibanding membaca buku atau artikel panjang.
-
Harga buku cetak relatif mahal – bagi sebagian masyarakat, membeli buku masih dianggap beban.
-
Distribusi buku tidak merata – banyak buku sulit ditemukan di luar kota besar.
Tantangan-tantangan inilah yang perlu diatasi dengan strategi literasi yang sesuai dengan zaman.
Peran Teknologi dalam Meningkatkan Literasi
Perkembangan teknologi digital membawa peluang baru untuk mendorong literasi. Platform e-book, audiobooks, dan aplikasi pembaca digital memungkinkan siapa pun mengakses bacaan tanpa batas ruang dan waktu.
Selain itu, literasi digital kini menjadi bagian penting dari literasi modern. Membaca melalui perangkat digital bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga membuka akses ke sumber ilmu yang lebih luas, murah, dan fleksibel.
Strategi Bukuloka Digital
Sebagai salah satu penerbit buku akademik di Indonesia, Bukuloka menghadirkan solusi melalui Bukuloka Digital—platform sewa buku digital yang dirancang untuk mempermudah masyarakat mengakses literasi berkualitas.
Beberapa strategi yang ditawarkan Bukuloka Digital antara lain:
-
Akses murah dan fleksibel
Buku digital bisa diakses mulai dari Rp19.000, membuat masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membaca. -
Tersedia di berbagai platform
Aplikasi Bukuloka Reader dapat diunduh di Android, iOS, Windows, dan MacOS, sehingga pembaca bisa membaca di perangkat apa pun. -
Konten berkualitas
Koleksi buku ditulis oleh akademisi, peneliti, dan dosen dari berbagai kampus ternama di Indonesia, sehingga kualitas materi terjamin. -
Model penulisan kolaboratif
Melalui program kolaborasi menulis, para akademisi bisa bekerja bersama menyusun buku ajar atau referensi. Hal ini meringankan beban penulisan dan mempercepat hadirnya karya yang bisa dinikmati publik. -
Proses hulu ke hilir yang kuat
Bukuloka tidak hanya mendistribusikan buku digital, tetapi juga memperkuat proses penerbitannya. Dengan ekosistem yang baik, kualitas buku lebih terjaga.
Dampak yang Diharapkan
Dengan hadirnya Bukuloka Digital, diharapkan:
-
Akses bacaan akademik semakin luas, bahkan untuk daerah yang sulit dijangkau buku cetak.
-
Mahasiswa, peneliti, dan masyarakat umum bisa membaca buku berkualitas dengan harga terjangkau.
-
Budaya membaca digital tumbuh, sejalan dengan gaya hidup modern.
-
Ekosistem penerbitan dan literasi nasional semakin berkembang.
Penutup
Meningkatkan literasi adalah tanggung jawab bersama—individu, masyarakat, penerbit, dan pemerintah. Di era modern, strategi peningkatan literasi tidak bisa lepas dari pemanfaatan teknologi digital.
Bukuloka Digital hadir sebagai salah satu solusi nyata: menyediakan akses buku berkualitas, murah, dan mudah dijangkau, sekaligus mendorong ekosistem literasi dari penulis hingga pembaca. Dengan langkah ini, diharapkan literasi Indonesia tidak hanya meningkat, tetapi juga berkembang sesuai tuntutan zaman.
Referensi:
1. https://www.cnbcindonesia.com/research/20241214152735-128-595993/minim-baca-anak-anak-indonesia-darurat-literasi
2. bukuloka.com